Bagaimana bentuk andil dalam membangun masjid ?

Syaikh Abdulmuhsin Al ‘ abbad hafizhahullah, saat mengajar pelajaran Sunan An Nasaimenjelaskan, bahwa membangun masjid ada dua macam cara:
Pertama: Membangun langsung dengan tangannya sendiri / tenaganya.
Kedua: Membangun dengan hartanya, yakni dengan mendermakan hartanya untuk membangun masjid.
Orang yang menempuh dua cara ini, masuk dalam keutamaan yang disebut dalam hadits di atas.
Dalam riwayat lain disebutkan, Yang Artinya
Barangsiapa membangun masjid karena Allah walaupun hanya seukuran tempat burung bertelur, maka Allah akan membangunkan untuknya rumah di surga…” (HR. An Nasai).
Ada dua makna maf-hasil quthoh (arti: tempat burung bertelur) dalam hadis ini adalah :
Pertama: Ungkapan ini untuk shighoh mubaalaghoh (hiperbola). Seperti dalam firman Allah ta’ala, yang artinya
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, sampai unta masuk ke lubang jarum” (QS. Al A’raf: 40).
Artinya sekecil apapun andil anda; yakni berupa harta maupun tenaga (suka rela) dalam membangun masjid, anda akan mendapatkan ganjaran ini.
Kedua: Makna lainnya adalah, untuk menerangkan tentang orang-orang yang patungan dalam pembangunan masjid. Sekalipun orang itu patungan, dan yang ia mampu hanya tak seberapa, maka ia tetap mendapatkan ganjaran yang disebutkan dalam hadis.

Lihatlah betapa maha pemurahnya Allah, kepada hambaNya yang beramal sholih. Meski tak seberapa andil nya dalam membangun masjid, namun Allah tidak menyiakannya. Yang dilihat adalah tulus niatnya untuk berbuat baik, meski nominal uang yang ia mampu untuk didermakan tak seberapa.
Syaikh ‘Ustaimin rahimahullah pernah ditanya tentang sekelompok orang yang patungan untuk membangun masjid, apakah setiap dari mereka mendapatkan pahala membangun masjid? Atau karena patungan pahalanya menjadi berkurang?
Lantas beliau menjawab dengan balik bertanya, “Pernahkah anda membaca surat idza zulzilah (Al Zalzalah)? Apa yang Allah firmankan dalam surat tersebut?”
Penanya lantas membacakan ayat,yang artinya :
Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya” (QS. Al Zalzalah : 7)
Syaikh kemudian menerangkan, “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat balasannya pula (pent. Beliau membacakan ayat).
Setiap orang yang ikut serta dalam patungan tersebut, mendapatkan pahala dari amalnya. Dan setiap dari mereka mendapatkan pahala juga dari sisi lain. Yakni, pahala saling tolong-menolong dalam kebaikan. Karena kalau tidak diadakan patungan, dana yang terkumpul dari masing-masing mereka, tidak memadai untuk membangun masjid. Maka kita katakan, baginya pahala amal (membangun masjid) dan pahala tolong-menolong dalam kebaikan.” (Liqa’ al Bab al Maftuh: 21/230, dikutip dari Islamqa.com).
Bagi para pembaca Blog ini yang ingin  berifaq silahkan langsung ke Rekening masjid atau dapat menghubungi panitia dengan alamat dibawa ini : 

Masjid Jami’ Al Ukhuwwah                                                                                           
Villa Gading Baru  - Babelan Mas Permai  Kel. Kebalen , Kec Babelan 17613 
 No Hp.: 0821 1461 4172 / 0856 1515 664 /  0857 7385 7371 / 0812 1050 7117
No Rekening: 3470008627 Swift Code : MUABIDJA - Bank Muamalat Cab . Bekasi  a/n Al Ukhuwwah  Kebalen Yayasan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

UNDANGAN TERBUKA TABLIQH AKBAR & PELETAKAN BATU PERTAMA PEMBANGUNAN MASJID

Fakta Integritas

Akhir Sebuah Cerita, Awal Sebuah Perjuangan Untuk Bangun Rumah Allah